skip to main |
skip to sidebar
Seringkali ketika kita akan membeli sangkar burung untuk burung peliharaan, kita menjumpai 2 macam penutup seperti yang telah saya jelaskan dalam artikel Tips Pemeriksaan Sangkar Burung. Hal ini biasa terjadi, karena kandang burung yang sering dibuat dan dijual memiliki pola seperti itu. Bila burung peliharaan kita memiliki ekor kecil seperti ciblek, prenjak atau tledekan, pemilihan sangkar burung dengan pola penutup sangkar seperti itu tidak akan berpengaruh banyak terhadap ekor burung. Lain halnya bila kita memelihara burung dengan ekor sedang maupun panjang. Untuk kondisi seperti ini alas sangkar burung sangat berpengaruh terhadap ekor burung yang kita pelihara.
Burung-burung dengan ekor sedang (anis merah, cendet, kacer) maupun ekor panjang (cucakrowo, murai batu) akan mengalami kesulitan dengan pola penutup alas sangkar burung, dimana bagian yang ada jerujinya ditaruh diatas lembaran papan/tripleks/seng. Ada beberapa alternatif yang dapat dipakai untuk menyiasati kondisi tersebut. Yang pertama bisa dibuatkan potongan kain karpet yang tipis dan ditaruh diatas penutup yang ada jerujinya. Untuk ukurannya tidak lebih panjang dari keliling penutup jerujinya. Bilamana kita tidak ingin repot, kita dapat menggunakan alternatif yang lain yaitu menukar urutan 2 penutup sangkar. Penutup berupa lembaran papan/tripleks/seng ditaruh diatas penutup yang ada jerujinya.
Memang untuk alternatif yang kedua memiliki resiko burung akan memakan makanan yang jatuh di lembaran papan/tripleks/seng. Tetapi tidak salahnya kalau kita mencoba alternatif ini, toh burung lambat laun akan menyadari makanan mana yang dapat dikonsumsi maupun tidak. Kondisi ini memang yang paling mudah serta tidak memerlukan tambahan kerja lagi. Tentunya kita tidak menginginkan ekor burung peliharaan kita rusak karena pola alas sangkar burung ini. Karena kondisi ekor burung juga berpengaruh atas kualitas suara burung itu sendiri. Bila ekor burung rusak, kemungkinan burung tidak akan bersuara lagi bahkan menderita stres. Demikianlah artikel ini dan semoga bermanfaat. Topik selanjutnya akan membahas cara membersihkan sangkar burung yang baik.
Sebelumnya kita membahas cara pemilihan sangkar burung
yang ideal. Kali ini kita beralih pada bagaimana pemeriksaan sangkar
burung yang benar. Seringkali kita lupa menyadari ketika merawat burung
peliharaan kita. Mungkin karena sedang tergesa-gesa ataupun masih ada
pekerjaan lain yang harus segera dilakukan. Sehingga tanpa sadar burung
peliharaan kita lepas dari sangkarnya. Walaupun kita sudah semaksimal
mungkin menjaganya dengan penuh kehati-hatian. Berikut cara pemeriksaan sangkar burung yang baik.
a. Pintu Sangkar Burung
Saat
kita membuka ataupun mengangkat kerodong sering beresiko terbuka. Juga
saat kita mengganti minum dan membersihkan tempat makan burung, bilamana
pintu sangkar burung
tidak dapat menutup sendiri, maka dapat menyebabkan burung dapat lepas
dari kandangnya. Solusinya adalah kita dapat memberikan kancingan pada
pintu tersebut. Bila hal ini dianggap merepotkan, maka untuk pintu
sangkar dapat dibuat dengan model engsel gesekan naik turun yang selicin
mungkin. Sehingga ketika pintu sangkar sempat terbuka, meskipun tidak
diberi beban pintu akan otomatis turun kebawah.
b. Penutup Sangkar Burung Bagian Bawah
Penutup sangkar burung
bagian bawah ada 2 macam. Yang pertama berupa lembaran
papan/tripleks/seng yang dipaku dengan pinggiran kayu dan bisa
dikancingkan. Dan kedua berupa lembaran jeruji kayu yang juga dapat
dikancingkan. Dua penutup bagian bawah dapat dikancingkan supaya ketika
usai sangkar dibersihkan dan bilamana sangkar dalam kondisi miring,
penutup tersebut tidak dapat membuka sendiri.
c. Cantelan Sangkar Burung
Cantelan sangkar burung
tidak dapat kita abaikan. Walaupun kelihatannya sepele, namun apabila
kita jarang memperhatikannya bisa berakibat fatal. Kita dapat memeriksa
apakah mur atau bautnya benar-benar sudah kencang. Selalu rutin
memeriksanya, sebab kadang kala bila mur atau bautnya kendor atau kurang
rapat, ketika angin bertiup kencang, sangkar bisa bergerak memutar atau
bergoyang sehingga dapat berakibat sangkar bisa lepas.
Memang
tidak mudah kita menjalankannya. Terkadang dengan alasan kita yang
selalu sibuk alias tidak waktu, hal-hal kecil diatas bila tidak
tertangani dengan baik dapat berakibat burung kesayangan kita dapat
lepas dari kandang burung-nya. Jika pemeriksaan sangkar burung
diatas kita lakukan berkala bahkan rutin, niscaya burung peliharaan
akan aman dan tidak mudah meninggalkan tempatnya. Semoga artikel ini
dapat bermanfaat. Berikutnya kita akan melihat bagaimana Pengaruh Alas Sangkar Burung Terhadap Ekor Burung dalam artikel selanjutnya.